Kamis, 19 Januari 2012

Cari Barang Murah? Ke Bangkok Yuk

MEMBELI oleh-oleh di luar negeri bukan perkara mudah. Namun, itu tak akan terjadi di Bangkok, Thailand. Kota ini memiliki banyak pasar yang menjual aneka barang dengan harga murah.
Bak peraturan tak tertulis, membawa oleh-oleh sepertinya wajib bagi mereka yang sedang berlibur, apalagi bila mereka berlibur ke luar negeri.

Semua tentang bangkok, lihat koleksi videonya, klik disini!

Oleh-oleh merupakan tanda berbagi kesenangan karena telah memiliki kesempatan berjalanjalan ke luar negeri. Namun, membeli oleh-oleh terkadang membingungkan juga. Banyak orang batal membeli oleh-oleh karena kesulitan mendapatkan informasi pasar murah di negara yang tengah mereka kunjungi.
Lebih parah lagi, ada yang tak jadi membawa oleh-oleh karena keterbatasan dana. Bukan karena uang yang dibawa terbatas, melainkan karena mahalnya barang-barang yang dijual di pasar tersebut. Nah, di Bangkok kesulitan menemukan oleh-oleh mungkin tak akan Anda alami. Pasalnya, kota yang memiliki julukan Venice of the East ini memiliki banyak pasar murah.

Tidak hanya murah, pasarpasar di sana mudah ditemukan karena berdiri di setiap sudut kota. Uniknya lagi, setiap pasar memiliki khas masing-masing. Ambil contoh saja Khaosan Road. Pasar ini sebenarnya sangat mirip dengan Jalan Jaksa atau Jalan Sabang di Jakarta.

Tempat ini selalu didatangi para turis asing karena memiliki banyak penginapan dan penjualan paket-paket wisata yang sangat murah.Karena sering didatangi turis, situasi tersebut akhirnya dimanfaatkan warga sekitar untuk berjualan suvenir, makanan, dan kaus-kaus khas Thailand.
Lain lagi dengan Suan Lum Night Bazaar yang berada di Langsuam Road. Pasar murah ini sangat terkenal bagi turis, terutama dari Indonesia.

Anda tidak akan merasa asing jika datang ke pasar ini, sebab para penjualnya seperti sudah mengerti bahasa Indonesia. Bahkan, tak jarang mereka berkata, “Ini murah, ini murah”.
Suan Lum Night Bazaar merupakan pasar yang dikemas dalam bentuk one stop entertainment. Selain dipenuhi pedagang oleh-oleh, pasar ini juga membangun pusat jajanan dan restoran-restoran premium. Di area pusat jajan, Suan Lum Night Bazaar juga memiliki panggung terbuka yang diisi berbagai jenis musik.
Tiga panggung yang ada menyuguhkan musik lokal, top 40, dan rock. Lain lagi dengan Patpong Night Bazaar. Kawasan ini sebenarnya terkenal dengan bisnis prostitusi legal di Bangkok.

Namun, sesuai dengan pepatah ada gula ada semut, bisnis prostitusi di Patpong justru menjadi stimulan bagi tumbuhnya beragam bisnis lainnya. Baik yang punya kaitan langsung dengan prostitusi seperti hotel, bar dan pub, sex shop, maupun sektor usaha lain yang tak punya kaitan langsung.

Mulai kios barang antik, sampai perangkat audio visual, sampai pedagang kaki lima yang menjual penganan khas Thailand. Di luar soal bisnis prostitusi, yang mungkin menarik diamati adalah keriuhan pasar malam yang memanfaatkan trotoar di sepanjang jalan Patpong tersebut.

Meski modelnya cuma meja kaki lima seperti yang biasa kita lihat di beberapa kawasan kota besar Indonesia, barang dagangan yang digelar luar biasa.
Maklum, sebuah benda yang dipajang itu ratarata bermerek. Misalnya sandal Birkenstock, sepatu Timberland yang kondang dan berharga mahal, kemeja dan celana kasual Polo, bahkan jam tangan produksi terbatas keluaran Camel (Camel Trophy), yang semuanya ditawarkan dengan harga menantang.

Awalnya, mereka memang menawarkan dengan harga tinggi. Tapi jika kita berani menawar, harga itu bisa anjlok lebih dari 300%. Harga sandal Birkenstock contohnya, harga sandal ini biasanya berkisar Rp1,5–2 juta. Di Patpong, sandal ini dibanderol seharga 500 baht.

Kelihatan mahal? Tidak juga, jika dirupiahkan sandal tersebut hanya dijual sekitar Rp150.000. Bandingkan dengan harga aslinya yang mencapai jutaan rupiah.
Anda bahkan bisa tersenyum lebar lagi jika lihai menawar. Harga sandal tersebut bisa jatuh hingga 300 baht atau Rp90.000. Sementara untuk kaus, biasanya dijual 150 baht. Jika dirupiahkan hanya mencapai Rp45.000. Jika berhasil ditawar, kaus tersebut bisa terjual sekitar 70 baht atau sekitar Rp21.000.
Anda mungkin tidak akan berpikir panjang lagi, jika ingin menjual 10–20 kaus. Sebab, sekalipun Anda membeli 20 kaus, Anda hanya akan mengeluarkan uang sebesar Rp420.000.

Nah, di sinilah letak alasan mengapa tulisan ini berjudul Bangkok, Surga Pasar Murah. Sebab, semua barang yang dijual di pasar murah tersebut memang bisa dijual murah dan boleh ditawar habis-habisan.

sumber: (Koran SI/Koran SI/nsa), okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management